Ayam Cincane Lezatnya Tradisi yang Nempel di Ingatan!

Ayam Cincane Lezatnya Tradisi yang Nempel di Ingatan!

prescribedesign.com – Ayam Cincane Lezatnya Tradisi yang Nempel di Ingatan! Setiap gigitan ayam cincane punya cerita yang nggak bisa diwakili dengan sekadar kata “enak”. Asal Samarinda, hidangan khas Kalimantan Timur ini nggak cuma ngasih rasa pedas manis yang nendang, tapi juga membawa aroma budaya yang masih nempel kuat sampai hari ini. Kalau kamu udah pernah nyicipin, dijamin bakal langsung kepikiran aroma bakarannya yang khas, bumbunya yang lengket, dan rasa rempahnya yang nggak main-main.

Bukan Sekadar Masakan, Ini Bagian dari Acara Besar

Di balik kelezatan ayam cincane, ada makna yang lebih dalam. Biasanya, menu ini muncul di acara penting seperti pernikahan, syukuran besar, atau kedatangan tamu kehormatan. Maka dari itu, ayam cincane punya posisi spesial di hati orang Kalimantan Timur. Bukan hanya soal perut kenyang, tapi juga bentuk penghormatan.

Bahkan, di beberapa keluarga, resep ayam cincane dijaga turun-temurun. Setiap generasi punya caranya masing-masing untuk mengolah ayam dengan bumbu merah yang lengket itu. Meski begitu, rasa otentiknya tetap dipertahankan. Dari situ, kamu bisa lihat bahwa makanan ini bukan sekadar lauk, tapi juga lambang identitas.

Bumbu Merahnya Nggak Main-Main

Kalau ngomong soal ayam cincane, sulit untuk nggak bahas soal bumbunya. Nah, inilah yang jadi ciri khas utamanya. Campuran bawang merah, bawang putih, kemiri, jahe, lengkuas, serai, dan cabai merah itu bukan sekadar digerus lalu ditumis. Prosesnya panjang, dari merendam ayam dengan rempah sampai membakarnya pelan-pelan di atas arang. Semuanya dilakukan biar rasa bumbunya nyerap sampai ke dalam.

Biar makin mantap, ayam yang dipakai pun biasanya ayam kampung. Jadi selain rasanya lebih gurih, teksturnya juga lebih mantap saat digigit. Nggak heran kalau ayam cincane sering bikin orang susah move on setelah makan.

Nggak Cuma di Kalimantan, Sekarang Mulai ke Mana-Mana

Ayam Cincane Lezatnya Tradisi yang Nempel di Ingatan!

Dulu, ayam cincane cuma bisa dinikmati kalau kamu berkunjung ke Samarinda atau sekitarnya. Tapi sekarang, situasinya udah beda. Banyak rumah makan khas Kalimantan di kota-kota besar Indonesia yang udah mulai menyajikan menu ini. Bahkan, beberapa UMKM kuliner ikut bantu ngenalin ayam cincane lewat layanan online.

Lihat Juga :  Kembang Tahu: Dessert Legendaris yang Bikin Lidah Bergoyang!

Jadi meskipun kamu tinggal di Bandung, Jakarta, atau Surabaya, tetap ada kemungkinan buat bisa mencicipinya tanpa harus jauh-jauh ke Kalimantan Timur. Namun begitu, rasa ayam cincane yang otentik tetap lebih terasa kalau kamu nikmati langsung di tanah asalnya. Karena suasana dan cara penyajiannya juga punya peran penting dalam membangkitkan kenikmatannya.

Cerita di Balik Asap dan Bara

Satu hal yang bikin ayam cincane makin ikonik adalah proses bakarnya. Bukan asal bakar di atas wajan datar, tapi pakai bara api yang dikontrol panasnya. Asap dari arang itu juga punya peran bikin aromanya jadi khas. Jadi bisa dibilang, rasa smokey-nya bukan efek tambahan, tapi memang hasil dari cara memasak tradisional yang masih dipertahankan.

Selain itu, cara orang Kalimantan Timur menyambut tamu dengan makanan ini juga ngasih nilai lebih. Di setiap suapan, ada rasa hormat, kehangatan, dan keramahtamahan yang tulus. Jadi bukan cuma urusan bumbu, tapi juga tentang rasa dihargai.

Kesimpulan

Kalau kamu berpikir ayam cincane cuma sekadar makanan, coba pikir lagi. Karena ternyata, ayam merah bakar dari Samarinda ini nyimpen cerita panjang soal budaya, kebersamaan, dan tradisi yang masih hidup sampai sekarang. Dari asap arang yang menguar, sampai bumbu yang meresap ke daging ayam, semua terasa sangat personal.

Makanya, nggak heran kalau ayam cincane jadi menu yang nggak mudah dilupakan. Sekali ngerasain, aroma dan rasanya bakal nempel lama. Belum lagi kalau kamu menikmatinya bareng keluarga atau sahabat, sensasinya makin berlipat. Jadi, kalau suatu hari kamu ketemu menu ini di daftar makanan rumah makan atau ditawari saat ada acara adat, jangan ragu buat ambil satu potong. Karena di balik bumbu merah dan daging ayam yang empuk, ada potongan kecil dari kisah panjang Kalimantan Timur yang penuh rasa.

Back To Top
We would like to show you notifications for the latest news and updates.
Dismiss
Allow Notifications